Trus Karya Tataning Bumi

Wikipedia

Hasil penelusuran

Penelusuran

Translate

Kamis, 22 November 2012

Makna Tasawuf



     MAKNA TASAWUF

A.  Secara Bahasa (etimologi)1.     “shifah” (.(صفة yang artinya sifat, sebab seorang sufi adalah orang yang menghiasi diri dengan sifat terpuji dan meninggalkan sifat tercela.2.     “shafa” (صفاء). Yang berarti sebagai mana bagi orang-orang yang  bersih  atau suci. Maksudnya adalah orang-orang yang menyucikan dirinya di hadapan Tuhannya3.     “shaf” (صف). Yang dinisbahkan kepada orang-orang yang ketika shalat selalu berada di shaf yang paling depan.4.     “shuffah” (.(صفّة yang artinya sufah, sebab seorang sufi mengikuti ahli sufah dalam sifat yang telah di tetapkan allah baginya. Sebagaimana firmannya: “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya.” (QS. Al-Kahfi: 28).B.  Secara Istilah (terminologi)1.      Menurut Al-Jurairi.الدخول فلى خلق سني و اخروج من كل خلق دنوي “Memasuki segala budi (akhlak) yang bersifat sunni dan keluar dari budi pekerti yang rendah.”2.      Menurut Al-Junaidi.هو أن يميتك الحق عنك ويحييك به “(Tasawuf) ialah bahwa yang hak adalah yang mematikanmu dan Hak-lah yang menghidupkanmu.”3.      Menurut Abu Hamzah.علامة الصوف الصادق أن يفتقر بعد الغنى ويذل بعد العز ويخفي الشهوة. وعلامة الصوف الكاذب أن يستغني بعد الفقر ويعز بعد الذل ويشتهر بعد الخفاء “Tanda sufi yang benar adalah berfakir setelah ia kaya. Merendahkan diri setelah dia bermegah-megah, menyembunyikan diri setelah ia terkenal dan tanda sufi palsu adalah kaya setelah dia fakir, bermegah-megah setelah ia hina dan tersohor setelah dia bersembunyi.”4.      Menurut Amir bin Uman Al-Maliki.أن يكون العبد فى كل وقت بها هو أولى فى الوقت “(Tasawuf) adalah seorang hamba yang setiap waktunya mengambil waktu yang utama.”5.      Zakaria Al-Anshari berkata, “Tasawuf adalah ilmu yang dengannya diketahui tentang pembersihan jiwa, perbaikan budi pekerti serta pembangunan lahir dan batin, untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi.”[1]6.      Ahmad Zaruq berkata, “Tasawuf adalah ilmu yang bertujuan memperbaiki hati dan memfokuskan hanya untuk Allah semata.”[2]7.      Ibnu Ujaibah berkata, “Tasawuf adalah ilmu yang dengannya di ketahui dengan cara untuk mencapai Allah, membersihkan batin dari semua akhlak tercela dan menghiasinya dengan akhlak terpuji.[3]8.      Penulis kasyf azh-Zhunun, Tasawuf adalah ilmu yang dengannya diketahui cara manusia sempurna meniti jalan kebahagiaan.[4]     

LANDASAN TASAWUF
Al-Imam al-Arif Ahmad  bin Ajiibah al-Hasani dalam kitab Iqoodu al-Himam menyatakan bahwa mempelajari ilmu tasawwuf menurut imam al-Ghozali adalah fardu ain karna setiap manusia tidak terlepas dari aib dan penyakit hati, bahkan al-Imam al-Syadzili berkata:(من لم يتغلغل في علمنا هذا – أي التصوف – مات مصرا علىالكبائر وهو لا يشعر).” Barang siapa tidak belajar mempelajari ilmu tasawwuf  maka ia mati dalam kondisi menetapi dosa besar sementara ia tidak merasa sama sekali”.

SUMBER-SUMBER TASAWUF
Ada kelompok-kelompok[5] yg berpendapat bahwa tasawuf berakar dari luar ajaran Islam, Teori-teori ini mengandung banyak kelemahan serta bertentangan dengan realitas sejarah, yang benar tasawwuf bersumber dari ajaran Islam,.karena, dasar-dasar akidah dan perilaku tasawuf bersumber dari teks-teks Alqur`an dan As-Sunnah, dan kehidupan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat beliau. Para Zahid menyandarkan kegiatan zuhudnya dari sumber-sumber Islam tersebut.1.        Al-Qur`anAllah berfirman, : “dan Tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. dan Sesungguhnya akhirat Itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS. Al-Ankabut: 64). “ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan Para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid: 20).“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,  (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” (QS. Al- Imran: 190-191).2.        HaditsRasulullah bersabda, :عنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ حِينَ يَذْكُرُنِي إِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ هُمْ خَيْرٌ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ مِنِّي شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً . (رواه مسلم )“Diriwayatkan  dari Abi Hurairah r.a. berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:”Allah Azza Wajalla berfirman, “Aku tergantung pada prasangka hambaKu dan Aku selalu bersamanya tatkala ia mengingatKu. Jika hambaKu mengingatKu dalam hatinya, maka Aku akan mengingatnya dalam diriKu. Dan, jika ia menyebutKu dihadapan orang banyak, maka Aku akan menyebutnya di hadapan orang banyak yg lebih baik dari mereka. Jika dia mendekat padaKu sejengkal, maka Aku mendekat padanya sehasta. Jika ia mendekat padaKu sehasta maka aku akan mendekat padanya satu depa. Jika dia  padaKu dengan berjalan, maka Aku akan datang padanya dengan berlari”. (H.R. Muslim).عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ قَالَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ دُلَّنِي عَلَى عَمَلٍ إِذَا أَنَا عَمِلْتُهُ أَحَبَّنِي اللَّهُ وَأَحَبَّنِي النَّاسُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ازْهَدْ فِي الدُّنْيَا يُحِبَّكَ اللَّهُ وَازْهَدْ فِيمَا فِي أَيْدِي النَّاسِ يُحِبُّوكَ. (رواه ابن ماجه)“Diriwayatkan dari Sahl bin Said al-Saidiy Seorang laki-laki menghadap Rosululloh dan ia berkata wahai Rasulullah tunjukkan padaku sebuah amal yang bila kukerjakan maka aku dicintai Alloh dan manusia, Rosululloh bersabda“Bersikap zuhudlah[6] pada dunia, niscaya Allah akan mencintaimu, Bersikap zuhudlah dari segala apa yg dimiliki manusia, niscaya manusia akan mencintaimu!.” (H.R. Ibnu Majah)قَالَ مَا الْإِحْسَانُ قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ. (رواه بخاري)“Malaikat Jibril bertanya pada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tentang Ihsan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab:“Ihsan adalah engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihatNya; dan jika engkau tidak melihatNya. Maka sesungguhnya Dia melihatmu.” (HR. AL-Bukhari).     

RUANG LINGKUP TASAWUF
Tingkatan agama islam ada 3 yaitu : islam, iman, dan ihsan. Dalam tasawuf  ihsan adalah tingkatan paling tinggi dalam agama. Makna ihsan sendiri di dalam bahasa arab adalah :ان تعبد الله كانك تراه فانك ان لا تكن تراه فانه يراك. (رواه مسلم)“engkau beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-NYA, jika kamu tidak bisa melihat-NYA, sesungguhnya Dia melihatmu.” (HR. Muslim).1.    Hubungan Tasawuf dengan Agama Islam.Ajaran tasawuf termasuk ajaran islam,yang tercangkup dalam sendi ihsan, yang berfungsi untuk memperkuat pengalaman sendi aqidah (keimanan) dan sendi syariah. Pembagian tasawuf menjadi 3 macam,yaitu:a.       Tasawuf aqidah; yaitu lingkup pembicaraan Tasawuf yang menekankan masalah metafisis (hal-hal ghaib), yang unsur-unsurnya adalah keimanan terhadap Tuhan, adanya Malikat, Syurga, Neraka dan sebagainya.b.      Tasawuf Ibadah; yaitu tasawuf yang menekankan pembicaraannya dalam masalah rahasia ibadah ( Asraru al-‘Ibadah), sehingga di dalamnya terdapat pembahasan mengenai rahasia Taharah (Asraru Taharah), rahasia salat (Asraru al-Salah), rahasia zakat (Asraru al-Zakah), rahasia puasa(Asraru al-Shaum), rahasia hajji (Asraru al-Hajj) dan sebagainya.c.       Tasawuf  Akhlaqi; yaitu tasawuf yang menekankan pembahasannya pada budi pekerti yang akan mengantarkan manusia mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.Selain itu, ajaran tasawuf dalam islam memang tidak sama kedudukan hukumnya dengan rukun-rukun iman dan rukun-rukun islam yang sifatnya wajib, tetapi ajaran tasawuf bersifat sunah.Beberapa pendapat mengatakan tentang kedudukan tasawuf dalam islam sebagai berikut :a.  Tidak terdapat satupun kata tasawuf dan sufi dalam Al-Qur`an maupun Al-Hadits.b.  Banyak istilah tasawuf yang sering digunakan oleh sufi, tidak ditemukan dalam Al-Qur`an dan Hadits.c.    Timbulnya istilah tasawuf dan sufi beserta dengan ajarannya, baru dikenal pada abad ke-3.d. Ajaran tasawuf yang diamalkan oleh orang islam, mirip dengan ajaran mistik yang telah  diamalkan oleh umat terdahulu.Dalam islam diajarkan tengah-tengah dan menjauhi watak-watak yang ekstrime. Mereka (umat islam) dalam aspek persoalan hidup berada ditengah-tengah antara orang-orang yang kebendaan dalam hidupnya seperti orang-orang yahudi, musyrikin serta orang-orang yang tidak beragama, dan orang-orang yang hanya mementingkan kerohanian saja seperti orang-orang (pendeta) Nasrani, Sabi`in, dan orang-orang hindu.[7]2.    Hubungan Tasawuf dengan Agama Non Islam.Di dalam agama lain makna tasawuf sering dipakai sebagai satuan teratas dalam kekhusuan. Contoh agama kristen, seorang pendeta atau biarawati, tidak dibolehkan menikah , demi kesucian mereka beribadah kepada tuhan. Beda halnya dengan agama budha, dalam agama ini dilarang bagi biksu untuk makan daging hewan, dan membunuh makhluk hidup.     

TUJUAN TASAWUF
1. Membuat hidup lebih beretika karna tasawuf selalu terkai dengan tatakrama.
2. Terbebasnya hati dari sifat-sifat yang buruk.
3. Terhiasinya hati dengan sifat-sifat terpuji.
4. Bisa meneladani tokoh-tokoh sufi dalam bersikap.
5. Terhindar dari menuhankan hawa nafsu dan syaitan.
6. Ma’rifat billah..   
  KESIMPULAN
v  Tasawuf adalah Ilmu yang membahas tentang pendekatan diri kepada sang kholik hingga mendarah daging.
v  Hukum mempelajari tasawuf menurut imam Syafi`i sunah tetapi menurut imam Ghazali fadhu `ain.
v  Di dalam agama islam itu memiliki 3 tingkatan yaitu islam, iman, dan ihsan. Dalam tasawuf  ihsan adalah tingkatan tertinggi.
v  Agam lain pun makna tasawuf sering dipakai sebagai satuan teratas dalam kekhusuan.
v  Tujuan tasawuf adalah untuk mmencapai nirwana sebagai hamba tuhan yang taat.[1] Zakaria al-Anshari (wafat 929 H), Ta`liqat `ala ar-Risalah al-Qusyairiyyah.
[2] Abu Abbas Ahmad Zaruq al-Fasi (wafat 899 H), Qawa`id at-Tashawwuf.
[3] Ahmad ibn Ujaibah (wafat 1266 H), Mi`raj at-Tasawwuf ila Haqa`iq at-Tasawwuf.
[4] Haji Khalifah, Kasyf azh-Zhunun `an Asami al-Kutub wa al-Funun, vol. 1, hlm 413-414.
[5] Majusi (hindu), kristen (yunani), dan campuran dari agama-agama tersebut.
[6] - Memandang dunia dengan memicingkan mata, supaya dia menjadi kecil dalam pandangannya. (Abu Qasim al-Qusyairi).
[7] buku :Tasawuf dan perkembangannya dalam islam.


Tidak ada komentar: