Trus Karya Tataning Bumi

Wikipedia

Hasil penelusuran

Penelusuran

Translate

Kamis, 26 September 2013

Manajemen Sumber Daya Manusia

A.    Pengertian MSDM
Menejement sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh,menejer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjag aktifitas orgaisasi atauperusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainya secara efektif dan efesien untuk mencapai satu tujuan tertentu. Manajemen ini terdirir dari enam unsur (6M) yaitu : men, money, methode, materials, machines, dan market.Unsur men (manusia) ini bekembang menjadi suatu bidang ilmu manjemen yang disebut manajemen sumber daya manusia atau disingkat MSDM yang merupakan terjemahan dari man power management.Manajemen yang mengatur unsur manusia ini ada yang menyebutkanya manajemen kepegawaian atau manajemen personalia (personnel management).[1]
Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah Departemen Sumber Daya Manusia atau dalam bahasa Inggris disebut HRD atau human resource department.Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Manajement sumber daya manusia juga menyangkut desain sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.Menejement sumber daya manusa melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secaralangsung sumber daya manusianya.


Berikut ini adalah pengertian Menejemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para ahli:
1.                   Menurut Melayu SP. Hasibuan
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan da peranantenaga kerja agar efektif dan efesien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
2.                   Menurut Henry Simamora
MSDM adalah sebagian pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja.MSDM juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.
3.                   Menurut Achmad S. Rucky
MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusisi, pendayagunaan, pengembangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.
4.                   Menurut Mutiara S. Panggabean
MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evluasi pekerjaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

Dari definisi diatas, menurut Mutiara S. Panggabean bahwa, kegiatan di bidang sumber daya manusia  dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari ssi pekerja.
Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan, promosi, konpensasi, dan pemutusan hubungan kerja.

Dengan definisi diatas yang dikemukakan oleh para ahli  menunjukan demikian pentingnya sumber daya manusia di dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan, masyarakat. Unsur maajemen (tool of management), biasa dikenal Market/marketing, pasar.


B.     Model Manajemen Sumber Daya Manusia
Di dalam memahami berbagai permasalah pada manajemen sumber daya manusia dan sekaligus dapat menentukan cara pemecahannya perlu diketahi terlebih dahulu model-model yang digunakan perusahaan kecil tidak bisa menerapkan model yang biasa digunakan oleh perusahaan besar. Demikian pula sebaliknya.Dalam perkembangan model-model ini berkembang sesuai situasi dan kondisi serta tuntunannya.
Untuk menyusun berbagai aktifitas manajemen sumber daya manusia ada 6 (enam) model manajemen sumber daya manusia yaitu:
1.                  Model Klerikal
Dalam model ini fungsi departemen sumber daya manusia yag terutama adalah memperoleh dan memelihara laporan. Data, catatan-catatan dan melaksanakan tugas-tugas rutin.Fungsi departemen sumber daya manusia menangani kertas kerja yang dibutuhkan, memenuhi berbagai peraturan dan melaksanakan tugas-tugas kepegawaian rutin.
2.                  Model Hukum
Dalam model ini, operasi sumber daya manusia memperoleh kekuatannya dari keahlian di bidag hukum.Aspek hukum memiliki kekuatannya dari keahlian di bidang hukum.Aspek hukum memiliki sejarah panjang yang berawal dari hubungan perburuhan, di masa negosiasi kontrak, pengawasan dan kepatuhan merupakan fungsi pokok disebabkan adanya hubungan yang sering bertentangan antara manajer dengan karyawan.
3.                  Model Finansial
Aspek finansial manajemen sumber daya manusia belakangan ini semakin berkembang karna para menejer semakin sadar akan pengaruh besar dari sumber daya manusia ini meliputi biaya konpensasi tidak langsung seperti biaya asuransi kesehatan, pension, asuransi jiwa, liburan dan sebagianya, kebutuhan akan keahlian dalam mengelola bidang yang semakin komplek ini merupakan penyebab utama mengapa para manajer sumber daya manusia semakin meningkat.
4.                  Modal Manajerial
Model Manajerial ini memiliki dua versi yaitu versi pertama manajer sumber daya manusia memahami kerangka acuan kerja manajer ini yang berorientasi pada produktifitas. Versi kedua menejer ini melaksanakan beberapa fungsi sumber daya manusia.Departemen sumber daya manusia melatih menejer ini dalam keahlian yang diperlukan untuk menangani fungsi-fungsi kunci sumber daya manusia seperti pegangkatan, evaluasi kinerja dan pengembangan.Karna karyawan pada umumnya lebih senang berinteraksi dengan menejer mereka sendiri dibandingkan denga pegawai staf, maka beberapa departemen sumber daya manusia dapat menunjukan menejer ini untuk berperan sebagai pelatih dan fsilitator.
5.                  Model Humanistik
Ide sentral dalam model adalah bahwa, departemen sumber daya manusia dibentuk untuk mengembangkan dan membantu perkembangan nilai dan potensi sumber daya manusia didalam organisasi.Spesialis sumber daya manusia harus memahami individu karyawan dan membantunya memaksimalkan pengembangan diri dan peningkatan karier.Model ini menggambarkan tumbuhnya perhatian organisasi terhadap pelatihan dan pengembangan karyawan mereka.
6.                  Model Ilmu Perilaku
Model ini menganggap bahwa, ilmi perilaku seperti psikologi dan perilaku organisasi merupakan dasar aktivitas sumber daya manusia. Prinsipnya adalah bahwa sebuah pendekatan sains terhadap perilaku manusia dapat diterapkan pada hamper semua permasalahan sumber daya manusia bidang sumber daya manusia yang didasarkan pada prinsip sains meliputi teknik umpan balik, evaluasi, desain program dan tujuan penelitian serta manajemen karir.




C.    Peran dan Fungsi MSDM
Peranan karyawan bagi sebuah perusahan berupa keterlibatan mereka dalam sebuah perencanaan, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Berbicara mengenai peranan tenaga kerja, harus dibedakan antara mereka yang memiliki pekerjaan dan mereka yang bekerja. R.Kyosaki menyebutnya dalam empat tingkatan (quadrant) yaitu self employed, employe, pebisnis dan investor. Karyawan adalah mereka yang bekerja pada orang lain dengan menjual jasa mereka; waktu, tenaga dan pikiran untuk perusahan dan mendapat kopensasi dari perusahan tersebut. Namun berbicara mengenai tenaga kerja ini masih umum. Karena ada yang tidak bekerja, yang bekerja (pada orang lain/negara/swasta) dan mereka yang bekerja sendiri.[2]
Dalam MSDM yang ingin ditelah adalah karyawan (mereka yang menjual jasa-pikiran, tenaga dan waktu- kepada orang lain atau perusahaan. Sehingga disinilah terjadi sebuah ikatan atau kontrak mengenai hak dan kewajiban masing-masing.
Manajemen sumber daya manusia sama halnya dengan fungsi yang ada dalam manajemen sendiri, seperti apa yang dikemukakan G. Terry dalam bukunya Principle of Management yang menyatakan bahwa, fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Actuating dan Controlling (POAC). Henry Fayol menyebutkan bahwa, fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Commanding, Coordinating dan Controllung (POCCC). Luther Gulick mengemukakan fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting dan Budgeting (POSDCoRB).
Dalam manajemen sumber daya manusia beberapa ahli seperti Edwin B. Flippo, Dale Yoder, Manullang, Moekijat dan Malayu SP. Hasibuan serta Henry Simamora mengemukakan fungsi manajemen sumber daya manusia seperti halnya fungsi manajemen yang dikemukakan di atas, adalah sebagai berikut:[3]
a.       Perencanaan
Perencanaan adalah usaha sadar dalam pengambilan keputusan yang telah dierhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan dalam dan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah dilakukan sebelumnya.

b.      Rekrutmen
Menurut Schermerhorn, 1997 Rekrutmen adalah proses penarikan sekelompok kandidat untuk mengisi posisi yang lowong. Perekrutan yang efektif akan membawa peluang pekerjaan kepada perhatian darimorang-orang yang berkemampuan dan keterampilannya memenuhi spesifikasi pekerjaan.
c.       Seleksi
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup/CV/curriculum vittae memiliki pelamar. Kemudian dari CV pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk  dilakukan ujian tes tertulis, wawancara kerja/interview dan proses seleksi lainnya.
d.      Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan
Pelatih (training) merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahliaan, konsep,peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja.
Menurut pasal l ayat 9 undang-undang No. 13 Tahub 2003.Pelatiha kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk member, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produtivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan pekerjaan.
Pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berada atau yang lebih tinggi dalam perusahaan, organisasi, lembaga atau instansi pendidikan, menurut (Hani Handoko, 2001:104) pengertian latihan dan pengembangan adalah berbeda.
Latihan (training) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin.Yaitu latihan menyiapkan para karyawan (tenaga kerja) untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan sekarang.
Sedangkan pengembangan (development) mempunyai ruang lingkup lebih luas dalam upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifat0sifat kepribadian.
e.       Evaluasi Kinerja
Evaluasi sama pentinya dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya, yaitu perencanaan, pengorganisasian atau pelaksanaan pemantauaan (monitoring) dan pengendalian. Terkadang fungsi monitoring dan fungsi evaluasi, sulit untuk dipisahkan.Penyusunan sstem dalam organisasi dan pembagian tugas, fungsi serta pembagian peran pihak-pihak dalam organisasi, adakalanya tidak perlu dipisah-pisah secara nyata.Fungsi manajemen puncak misalnya, meliputi semuanya fungsi dari perencanaan sampai pengendalian.
Oleh karena itu, evaluasi sering dilakukan oleh pemimpin organisasi dalam sesuatu rapat kerja, rapat pimpinan, atau temu muka, baik secara regular maupun dalam menghadapi kejadian-kejadian khusus lainnya.Sebagai bagian dari fungsi manajemen, fungsi evaluasi tidaklah berdiri sendiri.Fungsi-fungsi seperti fungsi pemantauan dan pelaporan sangat erat hubungannya dengan fungsi evaluasi. Disamping untuk melengkapi berbagai fungsi di dalam fungsi-fungsi manajemen, evaluasi sangat bermanfaat agr organisasi tidak mengulangi kesalahan yang sama setiap kali.
f.        Kompensasi
Pemberian balasan jasa langsung dan tidak langsung berbentuk uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa (output) yang diberikan kepada perusahaan. Prinsip Kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan tanggung jawab.
g.      Pengintregrasian
Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, sehingga tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan.

h.      Pemeliharan
Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan agar tercipta kerjasama yang panjang.
i.        Pemberhentian
Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja dan pengusaha.Sedangkan menurut Moekijat mengartikan bahwa pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerja seseorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan.
j.        Kedisiplinan
Kedisiplinana adalah kegiatan dan kesadaran untuk menaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma social.
D.    Tujuan MSDM
1.        Tujuan sosial manajemen sumber daya manusia adalah agar organisasi atau perusahaan bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap keutuhan dan tantangan masyarakat dengan meminimalkan dampak negatifnya.
2.        Tujuan organisasional adalah sasaran formal yang dibuat untuk membantu organisasi mencapai tujuan.
3.        Tujuan Fungsional adalah tujuan untuk mempertahankan konstribusi departemen sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
4.        Tujuan Individual adalah tujuan pribadi dari tiap anggota organisasi atau perusahaan yang hendak mencapai melalui aktivitasnya dalam organisasi.[4]



[1]H. Mulya S.P. Hasibuan. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta : Pt Bumi Aksara hal 9
[2] Manullang.M.  Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2005.
[4] Djunaeni, Endang,(2013). Manajemen Bisnis Sebuah Pengantar. Yogyakarta : Deepublish

Tidak ada komentar: